Kembang Sepatu di Musim Cinta

February 21, 2009

KEMBANG SEPATU DI MUSIM CINTA

Aku terjaga oleh suara gaduh
Hujan pertama tahun ini
Sementara selimut pemberian mama
Sudah melorot sampai ke kaki

Segera kuturun dari kamar
Waktu kilat memecahkan sesuatu di bawah…
Itu vas bunga yang kau beli di pasar raya
Sementara bunga kembang sepatu kita

Mati layu berkeping terbawa air
Dan aku duduk menangis di bawah hujan
“Akan kubawa apa untukmu esok hari di musim cinta, maria?”

Masih sejam lagi, aku minta pada Tuhan
Menumbuhkan kembang sepatu lain di hati
Yang berbunga pun ketika cinta tak lagi punya musim

Ronald, Di bawah hujan pertama,
tengah februari,09
Yaoundé
musim cinta

Menunggu Purnama

January 10, 2009

moonandcolumnxw0Menunggu Purnama

 

Aku menunggu bulan

Dengan menghitung pada jari

Kapan ia beganti purnama

Supaya aku bisa datang meminangmu

 

Dia membawaku pada taman

Pertama kali aku melihatmu

Duduk berias pada telaga di temaram lampu kota yang suram

Sebelum orang-orang datang melempar dan menjambak rambutmu

 

Kata mereka, kamu perempuan nakal

Yang menjarah habis kebanggaan kota mereka

Menyisakan noda pada kesalehan mereka

 

Aku menunggu purnama

Untuk datang menghampirimu di telaga yang hanya memantulkan wajah kita

tak ada yang menghukummu, dan marilah berias untukku

 

Untuk MM

 

Moukolo – Yaoundé, 10 Jan 08

Bus No.7

A Thousand Times Why

January 10, 2009

A Thousand Times Why

 

whynikeSemua pertemuan kita

dan semua cerita tentangnya

entah kenapa bisa

seperti cerita yang tak pernah habis kubaca

 

 

kubaca dengan mata yang sama

seperti ketika aku petama kali melihatmu

di bawah matahari

tanpa sedikitpun bertanya kenapa

 

hanya baru sekarang kutanya kenapa

setiap kali melewati satu demi satu cerita kita

bahkan dengan ribuan kenapa… selama dan sejauh ini aku tak lagi padamu

 

Dirimu cerita yang tak rela habis kubaca

Telah tertulis tak terbatas untuk ribuan kenapaku

Sekali dan selamanya kau menjawab pertanyaan itu dengan cintamu

 

Yaoundé, 10 Jan 08

 

Ronald,sx

Cerita dari Atas Bantal – Sonata Akhir Tahun

December 28, 2008

Cerita dari Atas Bantal

 

rambutRambutku telah panjang sebahu

Tumbuh bersama semua mimpi

Yang selalu membangunkanku lebih pagi

 

Aku coba menghitung helai-helainya

Dengan semua takut dan cemasku

Walau aku tahu itu tak mungkin

 

Aku tak kuasa pula untuk menentukan kapan

Ia harus jatuh, menjadi tua dan putih

Kecuali memungut helai-helainya yang jatuh di bantal

Setiap kali ku terbangun menangisi mimpi-mimpi burukku

 

Padanya ada cerita

Tentang hidup yang selalu baru

Dan untuk itu yang lama,juga mimpi buruk itu, harus ditinggalkan

Seperti rambut-rambut ini yang hilang dan terus berganti

Yaoundé, Des 08

 

 

Aku Menciummu – Sonata Akhir Tahun

December 28, 2008

foggy20forest1Aku menciumu

Pukul enam pagi

Ketika kabut tebal ini

Tak mengizinkanku melihat yang lain selain kamu

 

Rumahku di atas bukit

Di mana kamu telah lama begitu dekat tinggal memesona

Berdandan bersahaja menembus pekatnya kabut

 

Pakianmu merah

Yang kau jahit sendiri dari peluh

Sepanjang tahun ini

 

Izinkan aku mengecupmu

Mensyukuri semua yang terjadi

Oh mawar terkahir yang tumbuh di tahun ini

 

ronald, Yaoundé, des 08

LUPA BILANG CINTA – Sonata minggu ini

November 29, 2008

moonLUPA BILANG CINTA – Sonata minggu ini

 

Ini hari tak bisa terlupa

Untuk sebuah kenangan panjang

Saat kita duduk di bale bambu

Memandang bulan dan menghitung bintang dalam genangan air sekuku

 

Waktu itu Jakartamu banjir

Dan kita baru habis berpeluh membereskan rumahmu

Sementara yang lain sudah terlelap

 

Lalu kita duduk diam sepeti bulan dan bintang-bintang

Yang tak sanggup kita hitung

Lama terdiam sampai genangan air itu mengering dan kamu bilang selamat malam

 

Tak pernah aku selama dan sedekat itu

Cinta seperti punya jalan pikir dan penyelesaiannya sendiri

Dan itu terakhir kali kita ketemu

Sebelum nasib membawaku jauh hingga hari ini saat kuingat saat itu aku lupa bilang cinta

 

 

Untuk seorang kawan yang mengaku lupa bilang cinta

Ku Ingin Menyalak Lagi dan Lagi

November 22, 2008

bnw-carlisle-umunna-nigeria-biafra-war-child-casualty-3Ku Ingin Menyalak Lagi dan Lagi

 

Saya menutup tirai jendela

Menjelang tidur yang sepi

Sementara anjing terus menyalak

Di jalanan kotor dan tua

Oleh peluh dan tangis

Para pengungsi yang lewat

Seperti mau bercerita

Bahwa kesedihan, apalagi kehilangan

Bukan hanya monopoli manusia

 

Dulu waktu anjing menyalak begini

Sudah lama tubuhku bersembunyi

Di balik bantal dan selimut

Kata tua-tua kampungku, ada hantu yang lewat

Tapi Theresia, guru SD ku selalu menghibur

Kalau itu pujian anjing untuk Tuhan

 

Dan malam ini bersama anjing yang masih menyalak

Saya berdukacita atas semua kehilangan

Dan betapa saya pun ingin menyalak

Untuk semua yang harus tinggal di pengungsian

Karena perang…

 

 

Pour les imigrants et les étrangers,

In memoriam of Santa Cruz massacre, 12 November 1991

Ronald T., Yaoundé-Cameroun, au milieu de novembre 2008

Berebut Mimpi

November 14, 2008

500_copy_of_kenya_karagita_children_and_food_at_feeding_placegood1Berebut ikan, nasi dan mimpi – Puisi Minggu Ini

 

Aku tak punya apa-apa

Selain nasi dan ikan

Menyambutmu datang sore ini…

Rumahku dari lepah bambu

Yang dianyam anak-anak yang baru saja kau lihat

berebut makan dan kini sedang memandang kita bicara

Ada satu dipan kayu

dan juga meja makan ini

Yang juga kupakai menulis semua surat

Dan mengerjakan mimpi-mimpiku

Seperti adanya

 

Makanlah atau…

Kamu membiarkanku

Menangisi kedatanganmu

Bersama nasi dan ikan yang

Sebentar lagi akan mendingin ini

 

Tinggallah di rumah

Yang selalu kuceritakan padamu

Memang tak seperti kotamu

Yang pernah memanjakanku

Atau rumahmu dari pualam biru

 

Tinggallah di sini bersamaku

Menemani orang-orang yang sedang

berebut waktu dan mengerjakan

mimpi-mimpi mereka…

 

RFT, Yaoundé –Cameroun, 14 Nov 2008

 

Cinta Cassandra

November 14, 2008

tinggal-cerita3Cinta Cassandra

 

Andai aku mati di tanganmu nyonya

Aku gembira: karena lebih baik bagiku

Tak menyaksikan keagungan dunia ini

Daripada apa yang kulihat padamu

Sambil menciummu,

Dalam haribaanmu kuserahkan jiwaku

 

Dialah yang dadanya memeluk Mars

Yang pergi berperang bertahun-tahun

dengan gagah memasang pelana dan menerima di dadanya

Sebuah pedang dari Spanyol

 

Aku yang makin takut, tak mensyaratkan apa pun kecuali

Setelah seratus tahun tanpa kemenangan

Mati tak bernyawa di dadamu Cassandra

 

mungkin aku salah, atau memang adalah lebih terhormat mati daripada melihat

Segala kehormatan dan hidup tak bahagia di bawah kuasa Alexander

 

LXXIX, Pierre de Ronsard (1524 -1585) dalam Anthologie de la Poésie Française

Dari Sebuah Nama

November 10, 2008

sebuah-namaDari Sebuah Nama

 

Dari sebuah nama

Yang tak pernah kutahu siapa

Sebuah doa

Tertulis jingga

Di kartu putih

Dengan perangko merah

 

Agar jalanku tak pernah

Perih…..

Untukmu yang tak ingin kutahu siapa

Kutulis merah doa di hati

Agar hidupmu juga tak pedih

Dan pasti Tuhan tahu kau siapa

Hai kamu yang tak ingin kutahu siapa

 

Oyom Abang – Cameroun, 3/10/08